Welcome!

Welocome at Dreamers Side!

Dreams are not limited and never will.

We are the dreamers.
Are you one of us?

It's a world of limitless....

Let's dream~

Resep Cake Cinta

Masukkan 100 gram tepung "cinta"
tambahkan 200 mL air "kesucian"
aduk dengan penuh "perhatian"
campurkan 1 sendok essens "tulus"
panggang dengan api "asmara" abadi
bungkus dengan kain "kasih"

Kemudian sampaikan pada
orang yang kamu cintai
dalam bentuk sebuah "kecupan"
sambil bisikkan "i luv u"

Cupid

Cupid (1)

"Krrrrryyuuuukk..."

Terdengar suara yang tidak asing bagiku, jeritan protes dari lambungku bagai alaram. Yah, jeritannya ini selalu terdengar jam 12 siang. Memberikanku pilihan untuk bangun dari tidurku atau aku akan tertidur selamanya. Pilihan yang mudahkan?

Perlahan kuberdiri dan melihat sekeliling, banyak kunang-kunang dalam pandanganku. Kurapikan kumis panjangku agar sedikit rapi dan kemudian e...

"Krrrryyuuuukk!!!"

Sang lambung menjerit lagi dan membuatku sempoyongan.

"Dasar, dandan bentar aja ga boleh!" kataku dalam hati.

Dengan tenaga yang tersisa aku harus mendapatkan sesuatu untuk membungkam perutku yang cerewet ini. Seandainya dia tahu betapa sulitnya mendapatkan makanan. Terutama yang enak.

Tidak begitu sulit bagi makhluk sepertiku, karena aku tidak terlalu pilih-pilih makanan. Juga tidak perlu menukarkan sejumlah receh untuk semangkuk tulang ayam. Dengan berkeliling di restoran atau rumah-rumah makan, perutku sudah terisi penuh. Paling-paling juga sedikit babak belur jika bertemu dengan orang-orang yang sok bersih.

Tapi bukan itu tujuanku di dunia ini. Aku harus menemukan seseorang untuk menuntaskan misiku dan aku akan terbebas dari semua ini.

Aku benar-benar sudah muak dengan bentuk seperti ini. Sudah berjalan dengan 4 kaki, bertelinga lancip, berbulu pula. Untungnya motif buluku gaul, motif lope-lope. Gara-gara kakek galak itu ...

"CIIIIIIIITTTTTTT!!!"

Jantungku nyaris berhenti. Karena ngomel-ngomel tadi, aku jadi meleng. Ternyata aku berada di tengah jalan. Aku melihat ban motor tepat 1 cm di depan hidungku.

Si pemilik motorpun turun dan menatapku prihatin.

"Kucing... Kucing... Nyaris saja..."

"Hm... Lelaki yang ramah" pikirku.Kemudian dia menggendongku, pasti ingin membawaku pulang. Mudah-mudahan aja dikasi makan, uda lapar banget si.

"Nyaris aja gue mati kecelakaan gara-gara lo. Dasar kucing edan! Nyebrang nggak liat-liat! Nih, gue banting lo biar kapok!"

"Gubrak!"

"Ngeooong!!! Ngrrrrr!!" (Sialan tuh orang, masa gue di banting? Nggak berprikebinatangan lo).

Sayang aku nggak bisa bahasa manusia, klo bisa, uda ku maki-maki dia. Tinggal dimana ya orang itu? Ah, ku untit saja, biar nanti kukerjain dia.

Cupid (2)

Ooh, jadi ini rumahnya? Dasar cowok selebor, masuk rumah aja pintu ga di kunci, aku masuk ah.

"Byuurr... Byuuurr..."

Hm... Kebetulan lagi mandi tuh orang, aku jadi bisa muter-muter seisi rumah dulu sambil cari ide balas dendam,haha.

"Krrruuuuyuuuk... Krr... "

Waduh, dasar lambung koq ga bisa pengertian dikit? Mataku jadi berkunang-kunang lagi ni. Duh, koq makin lama mataku makin berat ya? Koq, tiba-tiba ge...lap...?

#####

"Ahh, segarnya. Hari ini jadi juga malming ma doi, cihui!"

"Gedubraaak!"

"Adaw! Kesandung apaan sih gue?!"

"Loh loh loh, inikan, Kucing yang tadi hampir gue tabrak, koq ada disini sih? Ih, jangan-jangan jadi-jadian nih kucing, cilaka deh? Harus gue apain nih?"

#####

"Kau telah menemukan orang yang harus kau bantu, jika kau berhasil mempersatukan dia dengan orang yang dicintainya, aku akan mengembalikan jiwamu seperti semula."

"Jah, koq si kakek ada di sini sih? By the way, emang siapa orang itu?"

"Dasar idiot! Liat aja sendiri! Ingat, ini satu-satunya kesempatanmu, kalau gagal, kau akan tetap hidup dengan bentuk kucing! Tambah lagi kau akan kubuat jadi kucing kurap! Mengerti?!"

"Tapi, aku tidak..."

#####

"Aduh cilaka tiga belas, koq kucing ini di tamparin juga nggak bangun-bangun sih? Masa tewas di rumah gue? Wah, bisa bawa bencana nih... Ah, mending gue karungin aja, trus gue buang ke laut."

"Woii... Enak aja lo mo buang gue kelaut?!"

"WAAAA!!! Setan kucing!!! Ada setan kucing bangkit bisa ngomong!!!"

"Sembarangan lo bilang gue setan! Awas lo ya!"

"Am... Ampun... ugh..."

"Ya elah, pake acara pingsan segala ni orang. Dasar penakut lo, huh!"

Eee, ngomong-ngomong koq aku jadi bisa ngomong bahasa manusia ya? Perasaan kemaren nggak bisa deh. Tunggu tunggu, tadi kayaknya aku pingsan gara-gara kelaparan, trus ngimpiin kakek galak itu, waktu aku tanyain tentang orang yang harus ku persatukan dengan pasangan cintanya, si kakek bilang "Dasar idiot! Liat aja sendiri!". Pas aku sadar, cowok ini yang pertama kali kulihat, jadi...?

"Ah! Masa orang ini yang harus ku bantu?! Orang yang hampir nabrak aku, udah itu mo buang aku kelaut?! Mending aku bantu orang lain aja dari pada bantuin manusia kotor ini, mana pingsan lagi dianya"

Eh, tapi kata si kakek, "Ini satu-satunya kesempatanmu, kalau gagal, kau akan tetap hidup dengan bentuk kucing! Tambah lagi kau akan kubuat jadi kucing kurap! Mengerti?!"

Bulu-buluku jadi merinding semua, menandakan bahwa aku hanya mempunyai satu pilihan, walaupun ter-pak-sa. Tapi, keyakinanku mengatakan bahwa masalah yang besar terdapat pada cowok ini. Dasar cowok pembawa sial.

"Krrruuyuuk... Kruuyuukk... Krrr... krrr..."

Oh, paling tidak aku harus selesaikan masalah yang satu ini dulu deh. Bagi seekor kucingkan nggak ada larangan nyolong makanan kan? Mumpung si bego masi terkapar, aku bongkar dapurnya dulu ah.

"Saatnya untuk membungkam si lambung!!!"

Cupid (3)

"Woii, bangun coy. Pingsan koq lama banget sih!"

"Emh... WAAAAA! Kucing setan!"

"Hei hei hei! Jangan ngacir dunk, gue ada perlu ma lo ne, jangan sok histeris gitu dunk"

"Hah, hah, hah... Hantu, mo ngapain sih lo ikutin gue, ada dendam apa sih lo ma gue?!"

"Ck ck ck ck, tadi sapa ya yang hampir nabrak gue terus ngebanting gue?"

"Iya, sory, ampun. Gue buru-buru sih, tolong, jangan ikutin gue terus..."

Wah, manusia satu ini emang susah ne dikasi penjelasan. Mending aku paksa aja dia untuk nurutin apa kataku.

"Oke, gue akan lepasin lo, tapi lo harus turutin kata-kata gue!"

"Oke oke, apa kata lo gue ikutin deh, tapi tolong jangan celakai gue"

"Lo harus secepatnya mendapatkan orang yang lo cintai!"

"Eh? Apa?"

"Lo nggak denger kata gue hah?!"

"I i i iya, iya. Gue denger, gue juga ada janji ma dia, mo pergi jalan"

"Jadi, tunggu apa lagi lo?! Samperin sana!"

"I iya, gue nunggu waktu ketemu ne, jam tiga sore katanya. Ngomong-ngomong sekarang jam berapa sih?"

Bah! Dasar bego, uda gelap gini mah uda telat.

"Sekarang uda jam delapan malam om! Parah deh..."

"Apa?!! Waduh!! Gue harus buru-buru nih!"

"Eh, wei!! Jangan langsung kabur gitu dong!!"

Duh, kalo begini ceritanya, kapan misiku bisa selesai? Dianya langsung pergi lagi. Ah, mending aku tungguin disini aja, tar juga pasti balik dia. Sedikit lebih lama deh aku berbentuk kucing, ah, nggak apa-apa deh, uda mulai terbiasa juga. Mudah-mudahan aja ada kabar baik.

#####

"Brmmmm..."

Nah, suara motornya tuh, uda balik dia. Gimana ya? Koq mukanya lesu gitu? Celaka deh, pasti kabar buruk. Idih, langsung meringkuk di sudut gitu, jelek amat gayanya?

"Ehem, gimana coy? Apa uda dapet cewek lo?"

"Nggak! Sekarang terserah lo mo ngapain gue... Gue, udah nggak perduli lagi. Lebih bagus kalo lo bunuh gue secepatnya..."

"Lo pikir gue setan apa, suka bunuh orang?!"

"Emang lo setan! Iblis! Pembawa sial! Gara-gara lo gue jadi terlambat ketemu dia... Sekarang dia jalan ama cowok laen. Dia bilang gue nggak nepatin janji, dia nungguin gue hujan-hujanan,berjam-jam. Tapi gue nggak datang nemuin dia gara-gara pingsan... Trus ada cowok yang datang bawain payung buat dia... Pas tadi gue telpon dia, dia bilang nggak mau lagi ketemu ma gue. Dasar sial lo, ngerusak aja..."

Eeee, dasar nih cowok stress enak aja maki-maki aku. Biar bentukku kucing, gini-gini aku kan cupid, walaupun terpaksa. Iiihh, apa aku tinggalin aja ya cowok ini? Ngeselin banget sih!. Tapi, kalo aku tinggalin... Aku jadi kucing kurap dong? Sialan, kok aku selalu dihadapin dengan satu pilihan aja sih?!

"Eh, daripada nangis gitu, mending lo berusaha ngejar lagi. Masa nyerah gara-gara gituan? Mau gue bantu ga?"

"Nggak!"

Sialan nih anak, dibantuin malah ngeyel, aku bisa bener-bener jadi kucing kurap neh! Aduh, apa boleh buat deh, aku harus Dengan Sangat Terpaksa mempersatukan cinta mereka. Dengan cara yang halal ataupun tidak. Biarin aja deh anak ini aku tinggalin sendiri, susah ngurusin orang stress.

Hm... Pertama-tama aku harus cari tahu tentang sang cewek. Pasti di kamarnya ada foto, surat, atau apa kek yang bisa jadi petunjuk. Ah, aku geledah kamarnya dulu deh. Kurasa dengan penciumanku, nggak sulit nemuin petunjuk-petunjuk itu. Saatnya ber-ak-si!

Cupid (4)

“Ndus… Ndus… Ndus… WUEEEKK!!! Baunyaaa!!! HOEEEK!!!”

Gile mak, ini kamar apa tempat pembuangan sampah sih? Baunya nggak karu-karuan. Parah neh cowok, pantes aja susah dapet gebetan, jorok amat sih. Waduh, kalo kayak gini penciuman ala detektifku nggak berfungsi nih. Tahan nafas aja deh…

Pertama-tama cari di laci meja dulu.

“Srak! Srak! Srek!”

Bah, nggak ada apa-apa, mungkin di lemari…?

“Cklek! GABRUGH!”

“Ngeorng!! Apaan neh?! Gila, masa tumpukan kardus gede gini di simpen dalam lemari pakaian?!”

Btw, apaan sih isinya? Hm… Bola basker, sepatu, kain-kain, trus…

“Wauw! Bokep coy! Hahaha”

Banyak juga simpenan cowok ne. Tap… Tapi… Koq ada surat terselip sih? Apaan isinya ya? Surat cinta nih kayaknya, buka ah~ hi hi hi.

Sang kucing membuka amplop usang itu dan mulai membaca isi suratnya.

“Rio, waktu kamu baca surat ini, Ayah sudah pergi jauh dan tidak akan kembali. Ayah selama ini selalu menyusahkan kamu. Semenjak Ayah dipecat dari perusahaan gara-gara sakit, Ayah tidak dapat memberimu apa-apa. Ayah tidak mampu untuk bekerja. Ayah malah meyusahkan kamu yang setiap harinya menjadi penjual Koran untuk makan kita sehari-hari, juga buat obat Ayah. Ayah tidak tega melihatmu bekerja banting tulang sampai menelantarkan sekolahmu nak. Semua itu sudah cukup. Ayah tidak mau melihatmu menderita lagi. Ayah akan pergi dan jangan dicari. Di lemari masih ada sisa sedikit uang dan surat-surat berharga, gunakanlah untuk dirimu sendiri. Kamu sedari kecil sudah mandiri, Ayah yakin kamu bisa melewati semuanya. Diatas meja makan sudah Ayah siapkan makanan untuk kamu. Maaf, mungkin tidak seenak masakan almarhum Ibumu, tapi makanlah untuk menambah tenagamu. Ayah akan melihatmu terus dari jauh. Selamat tinggal anakku Rio, dari Ayah.”

Sang kucing terhenyak sejenak.

"Ternyata… Dia melewati masa-masa yang sulit…" gumannya dalam hati.

#####

Air mata mengalir dari mata sang kucing yang hanya terdiam sambil metatap surat. Surat yang usang, menandakan umurnya. Kembali dia mengingat masa lalunya, orang-orang yang pernah ditemuinya, dan menyelami setiap perasaan pedih mereka. Sang kucing memasukkan kembali surat itu kedalam amplopnya dan merapikan semuanya.

Dari jendela dia melompat keatap dan memandangi rembulan, bulan purnama. Di keheningan, dia berisak lirih.

“Kenyataan memang pahit… Kenyataan memang manis…

Kebahagian apakah sesaat?

Senyum dan tawa terkubur tangisan…

Yang saling menyayangi berkorban untuk bahagia.
Yang saling menyayangi selalu tidak tega.
Yang saling menyayangi meneteskan air mata.

Kenyataan memang pahit… Kenyataan memang manis…

Kebahagiaan apakah sesaat?

Tangisan kuburan senyum dan tawa…

Yang saling menyayangi saling melindungi.
Yang saling menyayangi tak dapat menyakiti.
Yang saling menyayangi tetap menyanyangi.

Kenyataan memang pahit… Kenyataan memang manis…

Keharmonisan adalah indah...

Tapi kudambakan kebahagiaan abadi…”

Sang kucing menyampaikan semua perasaannya pada rembulan. Hanya menatap sendu,layaknya berdoa akan suatu permohonan. Dan perlahan langit semakin indah dengan munculnya bintang-bintang.

Choice


Silakan di klik gambarnya untuk memperbesar gambar ke ukuran sebenarnya.

RD says :

Anggota RD sekarang lagi ngembagin desain layout dsb untuk blog ini. Karena itu beberapa teman, terutama Pak Tua (wend/ketua) sibuk memeras otak (otaknya di remes2 kali yach) untuk berkarya lebih di blog ini. Jadi sambil jalan, kami ingin meminta pendapat temen2 tentang blog ini (saran/ kritik akan di tampung n di pertimbangkan). Atas kontribusinya, kami ucapkan terima kasih. Oh iya, buat temen-temen baru tar ada tag buat perkenalan ya, jd di tunggu aja ^_-

Sementara, klo mo kenalan boleh comment di posting ini. Yang lom ada foto, pasang dunk, kan mo liat kegantengan/ kecantikan temen-temen^^

Menyusul , blog akan kami isi dengan cerita, puisi dan desain2 gambar yang sangaaaaaaat menarik (jangan berharap bokep n barang haram lainnya dari sini yach!) Hahahak^^

Sekali lg thanx n salam RD.

~Tree of Love~

Love is a pure seed.

It planted in the deepest of soul.

It'll grows with care and touch.

It'll blooms the sweet dreams blossom and fruits o miss.

Not seldom it get hurts.

It keep smiling when crying.

Once it growth,it'll never die.

It'll be stand even it leaved.

It always pouring the love even it forgoten.

Si Kiri Emas

Mori, itulah namaku. Seorang pelukis yatim piatu yang tak berbakat kata orang-orang. Aku belajar di sebuah sanggar yang cukup terkenal karena sering menghasilkan pelukis-pelukis tingkat atas.

"Si kanan emas" sanjung orang-orang kepada rekan-rekan sesama pelukis yang berbakat. Ya, sanjungan itu diberikan karena tangan kanan pelukis-pelukis tersebut dapat menghasilkan karya-karya yang luar biasa. Mereka sangat dielu-elukan oleh para penilai seni dan juga masyarakat luas.

Aku juga sangat ingin menjadi seperti itu, di sanjung dan dielu-elukan. Bukankah itu sangat membanggakan? Karenanya aku terus dan terus berlatih, pantang menyerah, siang malam terus semangat.

"Di pameran lukisan minggu depan, aku akan menjadi si kanan emas!" teriakku lantang.

Aku terus menerus menyapukan warna-warna di kanvas, mencurahkan segenap kemampuan sambil berharap-harap. Lukisanku pun akhirnya selesai. Sebuah pemandangan malam yang di terangi oleh bulan purnama yang bersinar terang. Dengan mantap aku memamerkan lukisanku itu. Satu-persatu pengunjung datang dan mengamati lukisan-lukisan yang ada, mereka rata-rata mengagumi hasil karya teman-temanku.

"Akupun tidak kalah" kataku dalam hati.

Akhirnya para pengunjung menghampiri lukisanku. Mereka bercakap-cakap dan tertawa. Diantaranya pengunjung itu ada satu kritikus lukisan terkenal, dialah yang mencap seorang pelukis menjadi "si kanan emas".

"Hasil karya siapa ini?" tanya kritikus tersebut.

"Hasil karyaku pak" sahutku.

"Si kanan rongsok! Anak TK pun bisa corat-coret seperti ini"

Dia pun meninggalkanku diikuti para pengunjung lainnya, dan pesta bubar dengan tawa. Beribu-ribu malu dan satu-satunya gelar yang kudapatkan setelah perjuangan yang kulewati.

Ku angkut lukisanku dan pulang ke panti asuhan, rumahku satu-satunya. Ingin ku robek lukisanku, ingin kubakar, bukankah lukisan ini adalah aib? Ku ambil cutter dan hendak mencabik-cabik lukisanku.

"Jangan!" tangan kananku berteriak.

"Itu adalah hasil kerja keras kita, kau dan aku" lanjutnya.

"Seharusnya aku sadar bahwa aku tak berbakat, tanpa bakat, mana bisa jadi pelukis! Aku hanya punya si kanan rongsok!" bentakku kecewa.

"Lukisanmu indah, aku iri padamu" kata yuri yang muncul di belakangku dan kemudian berlalu.

Yuri satu-satunya orang yang memuji hasil karyaku. Salah satu yatim piatu, mungkin dia dibuang oleh orang tuanya karena cacat. Hanya mempunyai kaki kanan yang kecil tanpa pasangannya, juga tak berlengan. Dia mengandalkan kursi roda khusus untuk berkeliling. Sering dia ke kamarku hanya untuk melihatku melukis dan bercakap-cakap, mungkin hiburan baginya.

"Maaf, seharusnya aku bersyukur mempunyaimu, kanan" sesalku.

"No problem, kita masih bisa berusaha koq. Aku akan menjadi si kanan emas bagimu" kata si tangan kanan.

"Ya, aku tidak akan menyerah, aku berjanji!" balasku.

Kemudian aku melewati hari-hariku sambil terus melukis, berlatih, dan juga bermimpi. Di temani oleh penggemarku yuri. Di balik fisiknya yang kurang, dia mempunyai wajah yang manis, sikap yang lembut, ceria dan penyemangat. Gadis yang luar biasa menurutku.

"yuri, apakah kau tidak menilai lukisanku ini jelek? Semua orang menertawakan lukisanku" tanyaku.

"Semua orang punya kelebihan dan kekurangan, aku melihat bagus atau tidaknya lukisanmu bukan dari yang nampak, tapi semangat dan perjuangan serta semua yang kau curahkan untuk lukisan itulah yang membuatnya indah" jawabnya sambil tersenyum.

Aku tersenyum dan menyapu-nyapukan kuasku di kanvas lagi.

"Dan, tidakkah kamu risih bersama orang sepertiku? Aku cacat, tidak punya tangan dan kaki. Semua orang jijik melihatku" ia balas bertanya.

"Kamu luar biasa karena dengan kaki kecilmu, kamu mempunyai tulisan yang bagus. Tidak cakar ayam seperti tulisanku" jawabku sembari bercanda.

"Kamu mengejekku ya? Huh!"

Yuri cemberut, lucu sekali.Kemudian aku menghampirinya, membelai wajahnya dan menatap matanya dalam-dalam.

"Kamu adalah indah" jawabku.


#####

"Iya, lukisan itu adalah potret diriku yang dilukis oleh beliau. Waktu itu adalah masa-masa bahagiaku dengannya, dia orang yang lembut, berjiwa besar, juga penyanyang sejati. Dia juga tidak pernah putus asa dan selalu bersemangat waktu melukis. Walau tumor ganas menggrogoti tangan kanannya hingga tangan kanannya tidak bisa digunakan, dia melukis dan terus melukis dengan tangan kiri sebagai pengganti, hingga akhir hayatnya. Dan beliau yang menjadikanku seperti sekarang ini."

Itulah komentar terakhir seorang penulis terkenal yang terpampang di headline surat kabar. Komentar yang mengakhiri berita duka atas meninggalnya pelukis dermawan yang terkenal, yang telah menyumbangkan dana-dana dari hasil penjualan karya-karyanya untuk rumah-rumah yatim piatu dan panti-panti orang cacat.

Satu-satunya lukisan yang tidak pernah dijual dan diabadikan digaleri berjudul "Indah". Lukisan dengan model seorang gadis cacat yang hanya mempunyai satu kaki kanan kecil. Dibawah lukisan tersebut terdapat tanda tangan si pelukis dan pesan pendek.

"Cinta untuk Yuri, karya si kiri emas"

Sepasang sahabat Denis dan Doni sedang asik ngeceng di mal. Layaknya jomblower biasa yang menebar pesona kesana kemari di hadapan gadis-gadis. Letih setelah 2 jam memutari isi mal, mereka memutuskan untuk mengistirahatkan kaki sembari menikmati capucino es.Sambil meneguk segarnya capucino, mata mereka juga menikmati pemandangan-pemandangan yang tak kalah segarnya di mata mereka. Di satu sudut yang memaku perhatian mereka, duduklah sesosok indah "dimata mereka"...

"Den, coba kau liat ceweq tu" kata doni.

"Hah?! Yang mane don?" sambut denis celingukan.

"Yang itu dodol! Yang tank top rok mini tuh!" sambil memutar kepala Denis.

"Hah?! Mane?" Denis mencari-cari maksud Doni.

"Idih, yang rambut panjang tu!"

"Wah, boleh juga tuh don, caem banget bodynya, tapi mukanya ga jelas tuh, rambutnya nutupin."

"Godain yuk, sendirian aja tuh kayaknya."

"Ah, kagak ah. Caem gitu mah yang ada juga lagi nungguin gebetannya. Nyadar don, kite tu pas-pasan. Klo mo nyari tuh yang standar-standar ja" tolak denis.

Satu sepekan melayang ke kepala denis, "Payah kau ni! Kalo pikiran kau kayak gitu mah gimana bisa perbaiki keturunan? Kau mau anak kau nanti jontor kayak lo?!"

"Yee, kau ngomong nusuk hati amat don! Klo kau mau ya samperin aja sendiri. Sodorin aja muke lo yang kayak bemper bemo ama tuh ceweq. Aku berani jamin kau di tolak!" jawab denis kesal.

"Yah, jangan ngomel gitu dong. Bentar yach, aku samperin ceweq itu dulu,hahaha"

Lalu dengan pedenya Doni meninggalkan Denis yang tengah kesal, ngelayap ke meja Sang target.

"Halo sayang, sendirian aja?" tanya Doni merayu.

Sang target tidak mengacuhkan.

"Koq diem aja say? Ngomong dong, abang temenin yach? Hehehe" Doni melanjutkan usahanya, dan kali ini membuahkan hasi yang tak diduga.

Sang target menarik tangan Doni. Satu sibakan rambut memamerkan sepasang alis tebal, brewok yang baru di cukur, dan bibir bergincu dari tempat persembunyian.

"Boleh mas, cium dong..." Kata Sang target dengan suara bas yang membuat Doni spontan kaget dan lari pontang panting sambil berteriak.

"TIDAAAAAAAAKKKK!!!"

Melihat kejadian itu, Denis terbahak. "Syukurin lo! Hahaha, makanya jangan ngatain orang!"

Harga Secangkir Kopi

Malam itu seperti biasa menghabiskan waktu di sebuah warung kopi. Tempat biasanya kami berkumpul, aku dan teman-temanku. Sambil menghirup aroma wangi cairan hangat berwarna hitam pekat di cangkirku.

"Ah sudah ku duga kau ada disini" ujar salah satu temanku yang panggil si Pendek. Seperti panggilannya perawakannya agak pendek jika dibandingkan dengan orang seusianya.

Di belakangnya menyusul si Dungu dan si Autis, begitu aku memanggil mereka. Yha intinya aku memanggil mereka sesuai kekurangan mereka di mataku.

"O Pendek, ada apa kalian mencariku?"

"Ada yang harus kami omongkan" jawab si Dungu.

"Begini, uhm jujur saja kami merasa..." ada nada enggan dalam suaranya.

"Kami gak suka dengan kamu" lanjutnya seolah-olah dia baru memutuskan suatu pilihan yang amat berat.

"Kamu selalu saja menghina kami" lanjut si Pendek.

"Bego-lah, Dungu-lah, Pendek bahkan idiot dan autis".

"Kami gak suka."

Aku terdiam, tidak menyangka mereka akan berkata demikian padaku.

"Kami gak akan keluar denganmu lagi, jangan mencari kami lagi" lanjut si Idiot.

"Oh begitu? Apa boleh buat, kalau begitu kurasa ini perpisahan kita?" aku mencoba
terdengar biasa saja.

Kemudian mereka pun meninggalkanku sendiri dan secangkir kopi.

Aku harus mengakui aku sering berkata kasar pada mereka, andai mereka tahu aku tidak pernah serius dengan perkataanku, andai mereka tahu aku menganggap mereka sahabat terbaikku.

Ahhhh....
Harga secangkir kopi malam ini terasa begitu mahal~

Radical Dreamers Member


Ok kenalin dari kiri ke kanan, wend, adi, dan arya (alias wiwin). Btw gambar diatas adalah hasil karya wiwin.

Personally i like this picture so much, hahaha buat wend ini adalah salah satu gambar wiwin yang paling OK.

Two thumb up buad wiwin.

Radical Dreamers III (Adi)

Akhirnya semua pada semangat tuk lanjutin ni organisasi/perkumpulan/sekte/klub/institusi/..dll.. Setelah vakum (ato fakum ya?) selama kurang lebih ..hm.. kurang lebih 3 tahun lah.. Padahal g dah buatin blog juga tapi gak da yang mau ngepost, kira2 dua tahun yang lalu, baru sekarang setelah wenD sang pemimpin (kapan dinobatkan jadi pemimpin ya?) buatin blog, baru pada mau ngepost.

Mengenai sejarah RD, sepertinya gak perlu g panjang lebar lagi, karena tulisan rekan g di bawah sudah mewakili apa yang terjadi. RD semula emank bertujuan membuat komik, walaupun sampai sekarang belum ada komik yang dihasilkan (T_T..hiks), yang berawal dari hobby kami yang sama2 suka baca komik, gambar, en ngengayal. Walaupun belum pernah menghasilkan karya, bukan nya kami gak berbuat apa2, semula pada awal terbentuknya RD, rencana kegiatan RD sudah masing2 kami utarakan, dari membuat komik apa, siapa yang buat cerita, siapa yang menggambar, dan yang bantu2, yang nantinya tugas tersebut akan saling bergantian setelah satu karya selesai.. bahkan kami pernah melakukan pertemuan untuk membahas hal tersebut (pada waktu itu, kalo gak salah di rumah anggota keempat kami, the Grandpa). Tapi apa boleh buat, tekad kami gak cukup kuat, setelah mengalami berbagai cobaan dan rintangan, kami pun menyerah.. (cobaan = malas, rintangan = malas)

Setelah tahun demi tahun terlewati, musim demi musim berlalu (musim hujan..musim kemarau..musim durian..musim langsat..musim hujan lagi..dan seterusnya), trend demi trend berganti, kami tetap berharap RD dapat bangkit kembali, dan sekarang mungkin adalah awal dari kebangkitan RD. Dengan bertambahnya pengetahuan kami ( dimana dua anggotanya sudah menjadi sarjana), Misi RD tidak lagi hanya untuk membuat komik tetapi telah merambah ke dunia lain (modelling, acting, writing, hacking, programming, designing, directing , photography, sport, menguasai dunia, ......, ......., ......., dll) (titik-titik = isi sendiri apa yang loe mau) yang pada intinya semua yang kami impikan, yang membangun, yang menginspirasikan, yang positif, karya yang dapat kami banggakan. (say NO to drugs and free sex!!)

I wish this is not just a dream.
Lets make it true by doing, not just dreaming.
Let's take a step to the world we wanted
Sudah sekian banyak langkah kita , but guys.. keep walking

Radical Dreamers II (Arya)

Pertama, selamat kepada kedua anggota yang baru saja di wisuda (Wend & Adi). Ya, Radical Dreamers (RD) yang terbentuk sejak 4,5 tahun yang lalu banyak kejadian naik turunnya (kayaknya sih banyak turunnya -_-a). What ever, yang pasti para anggotanya tidak pernah kehilangan impian, minat dan hobinya, terutama dalam hal seni (art work/gambar dan juga komik).

Pertanyaannya; Koq baru sekarang bikin blognya? Yang, gag tau juga yach, emang nasibnya gitu kali, wakaka.

Walaupun diantara anggota lainnya hanya Arya saja yang nggak di wisuda dan menempuh jalan yang berbeda, namun tetap saja memiliki keterkaitan yang erat dengan anggota yang lainnya. Bisa dibilang mau nggak mau, kami sudah dikutuk dalam dunia seni yang mendarah daging >.<

RD yang dulu sebenarnya bertujuan untuk membuat komik sekarang berkembang menjadi lebih luas (tidak hanya komik saja tapi di desain grafis, foro, cerita, novel, dll). Dan akan terus berkembang dengan didukungnya para 2 anggota yang baru diwisuda tadi. Ilmunyakan banyak tuh, jadi kalian harus kerja keras ya,hehehek.

Dengan adanya blog RD, teman2 bisa ikut menyalurkan bakat dan hasil2 karyanya, atau juga yang ingin melepaskan stres dari dunia nyata yang kejam. Apa?! Jadi blog ini cuma buat ngimpi aja?! Loh, apa salahnya ngimpi? justru dari impianlah bisa terwujud hal-hal yang luarbinasa, eh luar biasa -_-a

Btw, wen, koq g yang pria kesepian >.< ?

Radical Dreamers I (Wend)

Akhirnya 2 dari tiga anggota RD (Radical Dreamers) berhasil juga setelah menempuh perjalanan panjang selama 4,5 tahun.

Selamat kepada Saudara Adi Putra, S. Kom. dan Saudara Wendy, S.Kom (padahal saya sendiri huahahaha).

RD (Radical Dreamers) adalah kelompok yang kami bentuk bertiga pada waktu kami masih di bangku SMA. Wendy (leader nga becus), Adi (rada telmi, syukur skrg udah nga) dan Arya (pria kesepian). Awal pertemuan kami? Ahh saya sudah lupa, kami sudah saling bertemu sejak tk sampai sekarang. Walaupun mulai akrabnya waktu duduk di SD.

Sebenarnya jika mau dibilang cuma bertiga tidak juga sich, ada beberapa temen lain yang ikut. Tapi karena satu dan lain hal akhirnya mereka harus meninggalkan pontianak, dan agak susah untuk dihubungi lagi (walau masih dihubungi, kan maal telpon).

Awal mulai RD adalah saat kami saling mengakui kesamaan kami bertiga (kelas 2 SMA), gemar menggambar. Masing-masing punya karakteristik goresan yang berbeda. Adi dengan goresan yang agak kasar tapi ekspresif, arya dengan goresan yang lebih halus dan wend dengan goresan ragu-ragu.

Radical Dreamers, secara harafiah radical bisa diartikan dengan persamaan sedangkan dreamers bisa diartikan pemimpi. Intinya radical dreamers berarti orang-orang dengan impian/tujuan yang sama (walaupun banyak perbedaan =.=a ).

Postingan Lebih Baru Postingan Lama Beranda