Malam ini, malam tahun baru. Pergantian tahun 2009 ke 2010 akan terjadi dalam beberapa jam lagi. Sementara gw disini duduk dan mengetik di depan komputer. Berusaha melihat apa saja yang telah gw capai dan apa yang belum selama setahun ini.
Pertama-tama gw naik posisi dari seorang guru les bimbingan belajar menjadi seorang dosen di sebuah perguruan tinggi swasta pada pertengahan tahun 2009. Bisa dikatakan sebuah pencapaian dari segi sosial maupun ekonomi :-)
Selain sebagai dosen gw juga menerima pengerjaan beberapa proyek pemrograman. Tidak bisa dikatakan berjalan dengan lancar, jujur saja banyak halangan yang harus dihadapi. Terutama halangan dari dalam, rasa malas, kehilangan semangat dan bahkan kekurangan ide menjadi halangan utama dalam menyelesaikan proyek-proyek tersebut. Namun secara keseluruhan proyek-proyek tersebut masih dapat ditangani dengan semestinya (selesai tepat waktu).
Uhm seperti tahun tahun sebelumnya tahun 2009 juga gw lewati sendiri (maksudnya yha itu lom da calon pendamping ^_^).
Ok cukup tentang tahun 2009, sekarang kita masuk ke lembar 2010. Ada beberapa yang ingin gw capai pada tahun 2010.
Dari segi yang paling utama karena menyangkut masa depan, ekonomi. Tahun 2010 gw ingin bisa lebih extra karena gw udah 24 sudah saatnya lebih serius dengan masa depan (^o^). Mungkin salah satunya dengan lebih serius dengan pengerjaan proyek-proyek yang lebih besar. Ato mungkin gw bisa cari usaha sampingan lain. Intinya gw ingin more money di tahun 2010 (^o^).
Selain di atas gw juga ingin punya rumah sendiri, yha sejak tahun 2006 kami mulai menjadi kontraktor (kontrak rumah mulu). Rumah yg gw ingin, ga perlu besar dan mewah. Yang penting nyaman dan lokasinya sesuai. Walau dari beberapa sumber rasanya sulit mendapatkan rumah yang lokasinya sesuai dengan budget yang tersedia T_T.
Semoga tulisan ini bisa menjadi tolak ukur gw untuk tahun 2010, dan siapa tau ada pembaca yang mendapat ide dari tulisan gw sebagai bahan renungan :p
Pertama-tama gw naik posisi dari seorang guru les bimbingan belajar menjadi seorang dosen di sebuah perguruan tinggi swasta pada pertengahan tahun 2009. Bisa dikatakan sebuah pencapaian dari segi sosial maupun ekonomi :-)
Selain sebagai dosen gw juga menerima pengerjaan beberapa proyek pemrograman. Tidak bisa dikatakan berjalan dengan lancar, jujur saja banyak halangan yang harus dihadapi. Terutama halangan dari dalam, rasa malas, kehilangan semangat dan bahkan kekurangan ide menjadi halangan utama dalam menyelesaikan proyek-proyek tersebut. Namun secara keseluruhan proyek-proyek tersebut masih dapat ditangani dengan semestinya (selesai tepat waktu).
Uhm seperti tahun tahun sebelumnya tahun 2009 juga gw lewati sendiri (maksudnya yha itu lom da calon pendamping ^_^).
Ok cukup tentang tahun 2009, sekarang kita masuk ke lembar 2010. Ada beberapa yang ingin gw capai pada tahun 2010.
Dari segi yang paling utama karena menyangkut masa depan, ekonomi. Tahun 2010 gw ingin bisa lebih extra karena gw udah 24 sudah saatnya lebih serius dengan masa depan (^o^). Mungkin salah satunya dengan lebih serius dengan pengerjaan proyek-proyek yang lebih besar. Ato mungkin gw bisa cari usaha sampingan lain. Intinya gw ingin more money di tahun 2010 (^o^).
Selain di atas gw juga ingin punya rumah sendiri, yha sejak tahun 2006 kami mulai menjadi kontraktor (kontrak rumah mulu). Rumah yg gw ingin, ga perlu besar dan mewah. Yang penting nyaman dan lokasinya sesuai. Walau dari beberapa sumber rasanya sulit mendapatkan rumah yang lokasinya sesuai dengan budget yang tersedia T_T.
Semoga tulisan ini bisa menjadi tolak ukur gw untuk tahun 2010, dan siapa tau ada pembaca yang mendapat ide dari tulisan gw sebagai bahan renungan :p
radical dreamer???!!
Apaan Tuh????
Bagi yang udah baca blog wend cs pasti udah tau apa yang namanya Radical Dreamer, but is it really the truth.. ? actually there something that we didn't tell you guys.. and actually this is very top secret
and the secret is..
Radical Dreamer (RD) itu nama gank (kelompok) yang kami buat pada saat SMA doeloe…
…merupakan kelompok yang bertugas menjaga perdamaian sekolah (pada khususnya) dan dunia (pada umumnya) dari ancaman para makhluk2 dimensi lain, yang gak tau kenape suka ngeganggu dimensi kita ini. Misalnya nich :
*nyamar jadi hantu penunggu sekolah buat nakutin anak sekolah
*nyuri bekal para murid
*buat murid2 pada malas sekolah dengan nyebarin virus ngantuk (disebarkan melalui karbondioksida yang dikeluarkan para guru) (pantesan ngantuk waktu guru terangin!!^_^)
*en ulah2 jahil lainnya yang kalo saya publish, gak bakal lulus sensor.
Sebagai penyamaran, kami mengaku sebagai kelompok comic maker seperti clamp gitu lah…
Tapi terjadi sesuatu yang mengerikan yang memaksa kami bubar….!!! Apa Yang Terjadi?!!!
Dan mengapa saya memberitakan rahasia ini (yg seharusnya Top Secret) pada Anda ??!!
Nantikan Blog selanjutnya…..?
To Be Continued……….
“Bisakah semut berhitung? Sepertinya begitu! Ketika seekor semut pemandu menemukan benda makanan yang terlalu besar untuk diangkatnya, tetapi yang sungguh enak, pemandu tersebut akan kembali ke sarang untuk mendapatkan bantuan. Para ilmuwan telah menemukan bahwa para semut nampaknya menakar pekerjaan yang harus dilakukan sehingga mereka kembali dengan jumlah bantuan yang pas. Seorang ilmuwan memotong belalang mati menjadi tiga bagian. Bagian kedua dua kali lebih besar dari bagian pertama, dan bagian ketiga dua kali lebih besar dari bagian kedua. Ia lalu meninggalkan bagian-bagian tersebut di lokasi-lokasi yang berbeda, di mana para semut dapat menemukannya. Ia memperhatikan ketika setiap potongan ditemukan oleh seekor semut pemandu, diinspeksi, dan tiap pemandu kembali ke sarang untuk pertolongan. Ketika pemandu tersebut kembali lagi dengan bala bantuan, sang ilmuwan menghitung jumlah semut yang bekerja pada tiap potongan belalang. Potongan yang paling kecil dikerjakan oleh 28 semut, dan pada potongan yang dua kali lebih besar daripadanya ada 44 semut yang bekerja, hampir dua kali lebih banyak dari potongan yang kecil. Dan berapa banyakkah menurut anda semut yang bekerja di potongan yang dua kali lebih besar dari potongan kedua? Kalau anda menggandakan 44 menjadi 88, maka anda hanya beda satu dari jawabannya! Ya, ada 89 semut yang bekerja untuk membawa potongan yang terbesar kembali ke sarang.Disadur dari Creation Moments, http://www.creationmoments.net/radio/transcript.php?t=2183:
Biasanya menggambar dilakukan di atas kertas. Kali ini saya mencoba menggambar di photoshop. Yha bisa dibilang menjiplak gambar atau foto digital yang sudah ada sich. >_< 
Angela
Winny
Tresna
DenisaDari semua gambar di atas terlihat bahwa gambar terakhir menggunakan garis yang lebih halus. Ini yang namanya experience is the best teacher. Peace~
Malam ini entah kenapa jadi melancholi banget bagiku. Jadi ingat waktu yang sempat kami nyanyiin waktu ke Nav Karaoke minggu lalu. Salah satu yang masuk ke dalam hatiku adalah lagu Goodbye dari Air Supply ini.
Goodbyeby : Air Suply
I can see the pain living in your eyes
And I know how hard you try
You deserve to have much more
I can feel your heart and I simpathize
And I'll never criticize
All you've ever meant to my life
I don't want to let you down
I don't want to lead you on
i don't want to hold you back
From where you might belong
You would never ask me why
My heart is so disguised
I just can't live a lie anymore
I would rather hurt myself
Than to ever make you cry
There's nothing left to say but goodbye
You deserve the chance at the kind of love
I'm not sure i'm worthy of
Losing you is painful to me
I don't want to let you down
I don't want to lead you on
i don't want to hold you back
From where you might belong
You would never ask me why
My heart is so disguised
I just can't live a lie anymore
I would rather hurt myself
Than to ever make you cry
There's nothing left to say but goodbye
You would never ask me why
My heart is so disguised
I just can't live a lie anymore
I would rather hurt myself
Than to ever make you cry
There's nothing left to try
Though it's gonna hurt us both
There's no other way than to say goodbye
Not my upload, the credit goes to the original uploader.
Untuk postingan yang satu ini aku tak akan banyak bicara. Gambar menjelaskan semuanya. hehehehe. Peace~
Closing my eyes,
escape from the world.
You were there,
the dream world.
Lay on the bed.
escape from the reality.
Your smile await,
the dream world.
escape from the world.
You were there,
the dream world.
Lay on the bed.
escape from the reality.
Your smile await,
the dream world.
"Bagaimana cara tuning gitar?" atau "Bagaimana cara stem gitar?" adalah salah satu pertanyaan yang sering ditanyakan pemula.
Bagi pemula seperti saya tuning atau yang istilahnya stem adalah hal yang sangat sulit dilakukan. Biasanya pemula akan meminta orang lain untuk melakukannya. Ternyata tuning gitar bisa menjadi hal yang cukup mudah apabila kita tahu cara dan teknik melakukannya.
Bagi pemula seperti saya tuning atau yang istilahnya stem adalah hal yang sangat sulit dilakukan. Biasanya pemula akan meminta orang lain untuk melakukannya. Ternyata tuning gitar bisa menjadi hal yang cukup mudah apabila kita tahu cara dan teknik melakukannya.
Tuning biasanya dilakukan setiap kali kita akan memainkan gitar. Ya, walaupun tadi pagi kita baru melakukan tuning. Karena gitar (gitar murah) biasanya dalam waktu yang singkat saja nadanya bisa melenceng. Saat kita sedang memainkan gitar pun nadanya bisa saja melenceng, oleh karena itu tuning secara teratur perlu dilakukan.
Jika setiap kali main gitar harus melakukan tuning, berapa banyak waktu yang habis hanya untuk tuning? Ternyata tuning sangat mungkin dilakukan hanya dalam waktu 30 detik. Walaupun untuk pemula seperti saya membutuhkan waktu antara 5 sampai 10 menit (but pratice makes perfect). Makin sering kita melakukan tuning semakin cepat waktu untuk tuning.
Tuning bisa dilakukan dengan mencocokkan nada gitar kita dengan alat musik lain, seperti garputala, keyboard, maupun gitar lain. Bisa saja kita melakukan tanpa mencocokkan nada dengan alat musik lain, tapi ketika kita bermain bersama-sama nada yang timbul tidak akan senada.
Urutan senar: #6 #5 #4 #3 #2 #1
atau: E A D G B E
Senar E (paling atas, #6) harus sesuai nada dari alat musik referensi lainnya (atau dari sini), selanjutnya:
A(#5) = Nada senar no 6 fret ke 5
D(#4) = Nada senar no 5 fret ke 5
G(#3) = Nada senar no 4 fret ke 5
B(#2) = Nada senar no 3 fret ke 4
E(#1) = Nada senar no 2 fret ke 5
Setelah selesai tuning gitar Anda harusnya dapat menghasilkan nada seperti ini.
Tips :
Banyak orang tidak bisa menyamakan nada, bahkan tidak tahu mana nada yang lebih tinggi dan mana nada yang lebih rendah. Untuk mengatasi hal tersebut ternyata tidak sulit.
Bunyikan senar1 dengarkan, kemudian cocokan dengan bersenandung seperti "hm...."
Bunyikan senar2 dengarkan, kemudian cocokan dengan bersenandung.
Lakukan berulang-ulang dan bandingkan kedua senandung anda.
Mungkin tips diatas membuat Anda seperti orang bodoh, tapi tips diatas ternyata sering membantu.
Jika setiap kali main gitar harus melakukan tuning, berapa banyak waktu yang habis hanya untuk tuning? Ternyata tuning sangat mungkin dilakukan hanya dalam waktu 30 detik. Walaupun untuk pemula seperti saya membutuhkan waktu antara 5 sampai 10 menit (but pratice makes perfect). Makin sering kita melakukan tuning semakin cepat waktu untuk tuning.
Tuning bisa dilakukan dengan mencocokkan nada gitar kita dengan alat musik lain, seperti garputala, keyboard, maupun gitar lain. Bisa saja kita melakukan tanpa mencocokkan nada dengan alat musik lain, tapi ketika kita bermain bersama-sama nada yang timbul tidak akan senada.
Urutan senar: #6 #5 #4 #3 #2 #1atau: E A D G B E
A(#5) = Nada senar no 6 fret ke 5
D(#4) = Nada senar no 5 fret ke 5
G(#3) = Nada senar no 4 fret ke 5
B(#2) = Nada senar no 3 fret ke 4
E(#1) = Nada senar no 2 fret ke 5
Setelah selesai tuning gitar Anda harusnya dapat menghasilkan nada seperti ini.
Tips :
Banyak orang tidak bisa menyamakan nada, bahkan tidak tahu mana nada yang lebih tinggi dan mana nada yang lebih rendah. Untuk mengatasi hal tersebut ternyata tidak sulit.
Bunyikan senar1 dengarkan, kemudian cocokan dengan bersenandung seperti "hm...."
Bunyikan senar2 dengarkan, kemudian cocokan dengan bersenandung.
Lakukan berulang-ulang dan bandingkan kedua senandung anda.
Mungkin tips diatas membuat Anda seperti orang bodoh, tapi tips diatas ternyata sering membantu.
Makhluk bernama Felis catus termasuk hewan karnivor alias pemakan daging dan merupakan salah satu hewan peliharaan terpopuler di dunia.
Percayakah anda jika kucing peliharaan anda ternyata merupakan salah satu predator terhebat di dunia? Kucing dapat memakan beberapa ribu species lainnya walaupun "kucing besar" (singa, harimau, dan sebagainya) hanya dapat memakan sekitar 100 species lainnya.
Kucing yang memangsa seekor tikusPandangan kucing pada malam hari jauh lebih tajam dari pada pandangan manusia, walaupun pada siang hari pandangan kucing lebih kurang (sehingga kucing termasuk salah satu hewan nocturnal).
Pendengaran kucing pada frekuensi rendah mirip dengan manusia yaitu sekitar 20 Hz namun pada frekuensi tinggi kucing mampu mendengar hingga frekuensi 64.000 Hz sekitar 1,6 oktaf lebih tinggi dari pendengaran manusia dan 1 oktaf lebih tinggi dari pada pendengaran anjing (pendengaran manusia sekitar 20.000 Hz)
Penciuman kucing 14 kali lebih baik dari pada penciuman manusia.
Mutasi pada nenek moyang kucing dahulu kala menyebabkan hilangannya rasa manis pada indera perasa keluarga kucing.
Untuk membantu navigasi dan indera peraba, tubuh kucing di lengkapi banyak bulu (kumis) terutama pada bagian wajah.
Kucing juga dapat membalas kasih sayang kepada teman manusianya (biasanya pemeliharanya), terutama jika kucing telah mengenal mereka sejak usia yang masih muda dan diperlakukan dengan penuh kasih sayang.
Kucing muda sangat gemar bermain, perilaku yang meniru cara berburu dan merupakan hal yang penting bagi kucing muda membantu mereka belajar bagaimana membuntuti, menangkap dan membunuh mangsanya. Banyak kucing tak dapat menolak ketika digoda dengan sesuatu yang bergerak seperti bola kecil atau tali yang digoyang-goyangkan.
Anak kucing membuka mata pertama kalinya.Saat memelihara seekor kucing, yang paling mengesalkan adalah saat mereka buang air sembarangan. Tidak jarang kasur, sofa maupun karpet menjadi sasaran pup mereka. Namun ternyata kucing dapat diajari bagaimana pup pada tempatnya.
Biasanya tempat pembuangan mereka dapat di buat dari bak pasir, kertas sobek, serbuk kayu atau bahan sejenis lainnya. Dimana tempat pembungan ini harus sering dibersihkan. Apabila tidak kucing cenderung cari tempat pup lainnya (bayangin aja kalo WC anda jorok tak pernah disiram dan dibersihkan, mending pup di semak-semak dech wkwkwkwk).
Kucing pup di closet"karena ada yang minta hehehe. . ."
Dear diary,
Pagi ini aku yakin bahwa 'dia' ternyata adalah si Anonymous. Soalnya kemarin Anonymous mengatakan dia akan menghilang, seperti akan pergi jauh. Dan pagi ini 'dia' dikabarkan pindah sekolah. Kebetulan yang tak biasa bukan?
Andai saja aku tahu hal ini dari dulu, setiap bunga yang 'dia' berikan pasti akan ku rawat, setiap barang yang 'dia' berikan pasti kan ku jaga.
Betapa bodohnya aku!
Walau aku tahu, aku dan 'dia' tak mungkin bersama.
Tepat ketika aku menutup diary, HP-ku berbunyi.
Sms dari 'dia'.
Dear diary,
Pagi ini aku yakin bahwa 'dia' ternyata adalah si Anonymous. Soalnya kemarin Anonymous mengatakan dia akan menghilang, seperti akan pergi jauh. Dan pagi ini 'dia' dikabarkan pindah sekolah. Kebetulan yang tak biasa bukan?
Andai saja aku tahu hal ini dari dulu, setiap bunga yang 'dia' berikan pasti akan ku rawat, setiap barang yang 'dia' berikan pasti kan ku jaga.
Betapa bodohnya aku!
Walau aku tahu, aku dan 'dia' tak mungkin bersama.
Tepat ketika aku menutup diary, HP-ku berbunyi.
Sms dari 'dia'.
" I love u
dari : Anonymous "
dari : Anonymous "
Membaca smsnya membuat mataku basah. 'Dia' sudah tak disini lagi.
- The End -
Silakan komentarnya~
Pagi ini aku meletakkan coklat yang ku siapkan di mejanya. Sebenarnya aku ingin buang saja coklat itu, rasanya sedikit asin mungkin karena tercampur air mataku kemarin. Tapi akhirnya ku bungkus rapi dan ku letakkan juga di atas mejanya.
"Dari : Anonymous"
Tak seperti biasanya, kali ini aku menyisipkan sepucuk surat di dalam bungkusan coklat itu.
Aku segera menghilang pagi itu, dan takkan kembali untuk jangka waktu yang tak tentu. Siang itu aku meninggalkan Kota JJJ. Namun aku tetap mendoakan senyum akan menghias wajahnya.
"Dari : Anonymous"
Tak seperti biasanya, kali ini aku menyisipkan sepucuk surat di dalam bungkusan coklat itu.
" Selama ini aku mengharap senyum mu,
dengan bunga,
dengan berbagai cara.
Pada akhirnya aku tak pernah mendapatkannya.
Aku akan menghilang,
Selamat tinggal 'my heart'. "
dengan bunga,
dengan berbagai cara.
Pada akhirnya aku tak pernah mendapatkannya.
Aku akan menghilang,
Selamat tinggal 'my heart'. "
Aku segera menghilang pagi itu, dan takkan kembali untuk jangka waktu yang tak tentu. Siang itu aku meninggalkan Kota JJJ. Namun aku tetap mendoakan senyum akan menghias wajahnya.
Dear diary.
Seperti tahun-tahun sebelumnya, valentine benar-benar pesta coklat. Untung saja coklat-coklat telah ku siapkan dari kmarin. AAA, BBB, CCC, dan teman-teman lain sudah ku beri. Sayang sekali "dia" tak masuk sekolah hari ini.
Dear diary.
Selain coklat-coklat hari ini aku benar-benar dikejutkan, XXX tiba-tiba saja nembak. Lumayan cakep, pinter sayangnya dia tak pernah lebih dari "stranger" bagi ku.
Oh yha, Anonymous hari ini memberiku coklat, walau sebenarnya ingin ku buang. Akhirnya ku bawa pulang juga. Coklat yang aneh, berbentuk hati dan terasa sedikit asin. Entah kenapa aku jadi teringat dengan "dia" ketika makan coklat itu.
Seperti tahun-tahun sebelumnya, valentine benar-benar pesta coklat. Untung saja coklat-coklat telah ku siapkan dari kmarin. AAA, BBB, CCC, dan teman-teman lain sudah ku beri. Sayang sekali "dia" tak masuk sekolah hari ini.
Dear diary.
Selain coklat-coklat hari ini aku benar-benar dikejutkan, XXX tiba-tiba saja nembak. Lumayan cakep, pinter sayangnya dia tak pernah lebih dari "stranger" bagi ku.
Oh yha, Anonymous hari ini memberiku coklat, walau sebenarnya ingin ku buang. Akhirnya ku bawa pulang juga. Coklat yang aneh, berbentuk hati dan terasa sedikit asin. Entah kenapa aku jadi teringat dengan "dia" ketika makan coklat itu.
Pagi ini seperti biasanya mengagumi mu dari jauh. Hari ini akan menjadi hari yang sangat berat bagi ku. Sesuatu yang tak pernah ku bayangkan sebelumnya.
"Kau tahu si, XXX dari kelas xx besok akan nembak si YYY"
"Wow romantisnya pas hari valentine. Trus kira-kira gimana ya reaksi YYY nantinya?"
Gosip yang beredar membuat ku menelan ludah.
"Bah gosip murahan. Dia tak akan mau dengan cowo itu" harapku cemas.
Aku sudah mempersiapkan semuanya. Cetakan, Coklat, Essens dan sebagainya.
Aku tak tahu sejak kapan air mata mulai mengalir. Membasahi pipiku ketika aku sedang memotong coklat coklat yang telah kusiapkan.
Aku teringat waktu itu pertama kali aku berjumpa dengan mu.
Aku jatuh dari sepeda, tidak seorang pun yang membantu ku sekali pun di taman sedang ramai-ramainya. Ketika yang lain hanya melihatku dan mengatakan kasihan tetapi tidak membantu sama sekali, kau datang. Membersihkan luka di kaki ku dengan tisu seadanya.
"Kau tak apa-apa?" Aku ingat jelas kata-katanya walau pun tahun sudah berlalu.
Sejak saat itu aku suka pada mu. Namun aku tahu kau dan aku tak mungkin bisa bersama.
Hari ini 13 Februari, besok semuanya akan berakhir.
Ya pada hari valentine.
"Kau tahu si, XXX dari kelas xx besok akan nembak si YYY"
"Wow romantisnya pas hari valentine. Trus kira-kira gimana ya reaksi YYY nantinya?"
Gosip yang beredar membuat ku menelan ludah.
"Bah gosip murahan. Dia tak akan mau dengan cowo itu" harapku cemas.
Aku sudah mempersiapkan semuanya. Cetakan, Coklat, Essens dan sebagainya.
Aku tak tahu sejak kapan air mata mulai mengalir. Membasahi pipiku ketika aku sedang memotong coklat coklat yang telah kusiapkan.
Aku teringat waktu itu pertama kali aku berjumpa dengan mu.
Aku jatuh dari sepeda, tidak seorang pun yang membantu ku sekali pun di taman sedang ramai-ramainya. Ketika yang lain hanya melihatku dan mengatakan kasihan tetapi tidak membantu sama sekali, kau datang. Membersihkan luka di kaki ku dengan tisu seadanya.
"Kau tak apa-apa?" Aku ingat jelas kata-katanya walau pun tahun sudah berlalu.
Sejak saat itu aku suka pada mu. Namun aku tahu kau dan aku tak mungkin bisa bersama.
Hari ini 13 Februari, besok semuanya akan berakhir.
Ya pada hari valentine.
Pagi ini aku melihatmu dari jauh. Membawa euphoria tersendiri ketika melihat senyummu. Namun hari ini bukan hari yang terlalu bersemangat.
Aku tak tahu apa yang harus ku lakukan untuk mu pada valentine lusa, dua hari lagi.
Valentine valentine, identik dengan coklat. Namun aku sama sekali buta dengan yang namanya tata boga, dsb dsb apalagi coklat.
Hari ini aku habiskan di warnet mencoba mencari informasi mengenai coklat.
Hari ini tanggal 12 Februari. Dua hari lagi, semoga masih sempat.
Ya hari valentine.
Aku tak tahu apa yang harus ku lakukan untuk mu pada valentine lusa, dua hari lagi.
Valentine valentine, identik dengan coklat. Namun aku sama sekali buta dengan yang namanya tata boga, dsb dsb apalagi coklat.
Hari ini aku habiskan di warnet mencoba mencari informasi mengenai coklat.
Hari ini tanggal 12 Februari. Dua hari lagi, semoga masih sempat.
Ya hari valentine.
Pagi ini aku menanti mu seperti biasa, melihat mu dari jauh. Dan berharap kau akan kecewa melihat mejamu.
Namun kau tidak demikian, bisa dibilang kau malah tampak riang hari ini.
Aku sedih sekaligus senang. Sedih karena kau tidak merasa kecewa bahwa pagi ini tidak ada hadiah dari ku. Senang karena aku bisa melihat mu tertawa dengan teman-temanmu walau dari jauh. Ya hanya dari jauh.
Aku tidak tahu lagi apakah aku harus memberi mu sesuatu atau tidak. Kau tampak tidak peduli. Ya kau tak pernah menginginkannya.
Hari ini tanggal 11 Februari, waktuku tinggal tiga hari lagi.
Ya hari Valentine.
Namun kau tidak demikian, bisa dibilang kau malah tampak riang hari ini.
Aku sedih sekaligus senang. Sedih karena kau tidak merasa kecewa bahwa pagi ini tidak ada hadiah dari ku. Senang karena aku bisa melihat mu tertawa dengan teman-temanmu walau dari jauh. Ya hanya dari jauh.
Aku tidak tahu lagi apakah aku harus memberi mu sesuatu atau tidak. Kau tampak tidak peduli. Ya kau tak pernah menginginkannya.
Hari ini tanggal 11 Februari, waktuku tinggal tiga hari lagi.
Ya hari Valentine.
Pagi ini aku melihatmu dari jauh, berdebar-debar menanti saat kau menemukan cincin diatas mejamu.
"Dari : Anonymous"
Begitu tulisku, dan kau akan tersenyum kecil kemudian mengagumi indah cincin berlian yang kupersembahkan. Setidaknya itu yang aku pikirkan.
Walau pagi ini entah keberapa kalinya kau menggerutu dan kemudian memasukkan cincin itu ke dalam tong sampah.
"Huh cincin plastik!@#" samar-samar ku dengar dari jauh kau mengumpat.
Tapi aku tak akan menyerah, suatu hari aku akan berhasil membuat senyum di bibirmu merekah.
Cincin juga tidak mempan untukmu. Aku butuh sesuatu yang lain. Aku butuh ide. Ah siapa saja tolong aku. Waktuku tidak banyak, hari ini sudah tanggal 10 Februari. Aku hanya punya empat hari sebelum hari H tiba.
Ya hari Valentine.
"Dari : Anonymous"
Begitu tulisku, dan kau akan tersenyum kecil kemudian mengagumi indah cincin berlian yang kupersembahkan. Setidaknya itu yang aku pikirkan.
Walau pagi ini entah keberapa kalinya kau menggerutu dan kemudian memasukkan cincin itu ke dalam tong sampah.
"Huh cincin plastik!@#" samar-samar ku dengar dari jauh kau mengumpat.
Tapi aku tak akan menyerah, suatu hari aku akan berhasil membuat senyum di bibirmu merekah.
Cincin juga tidak mempan untukmu. Aku butuh sesuatu yang lain. Aku butuh ide. Ah siapa saja tolong aku. Waktuku tidak banyak, hari ini sudah tanggal 10 Februari. Aku hanya punya empat hari sebelum hari H tiba.
Ya hari Valentine.
Setiap pagi aku melihatmu dari jauh, berdebar-debar menanti saat kau menemukan bunga diatas mejamu. Seperti hari-hari lainnya.
"Dari : Anonymous"
Begitu tulisku, dan kau akan tersenyum kecil kemudian mencium wangi bunga mawar yang kupersembahkan. Setidaknya itu yang aku pikirkan.
Walau pagi ini entah keberapa kalinya kau menggerutu dan kemudian memasukkan bunga itu ke dalam tong sampah.
Tapi aku tak akan menyerah, suatu hari aku akan berhasil membuat senyum di bibirmu merekah.
Hampir semua jenis bunga telah pernah kuberikan padamu. Mungkin bunga tidak membuatmu terpesona. Aku butuh sesuatu yang lain. Aku butuh ide. Ah siapa saja tolong aku. Waktuku tidak banyak, hari ini sudah tanggal 9 Februari. Aku hanya punya lima hari sebelum hari H tiba.
Ya hari Valentine.
"Dari : Anonymous"
Begitu tulisku, dan kau akan tersenyum kecil kemudian mencium wangi bunga mawar yang kupersembahkan. Setidaknya itu yang aku pikirkan.
Walau pagi ini entah keberapa kalinya kau menggerutu dan kemudian memasukkan bunga itu ke dalam tong sampah.
Tapi aku tak akan menyerah, suatu hari aku akan berhasil membuat senyum di bibirmu merekah.
Hampir semua jenis bunga telah pernah kuberikan padamu. Mungkin bunga tidak membuatmu terpesona. Aku butuh sesuatu yang lain. Aku butuh ide. Ah siapa saja tolong aku. Waktuku tidak banyak, hari ini sudah tanggal 9 Februari. Aku hanya punya lima hari sebelum hari H tiba.
Ya hari Valentine.
Mneurut peenlitain pdaa Uinsveritas Cmabridge, dlaam mmeabca uurtan huurf tdiaklah pneitng, ynag plaing pneitng aadlah hruuf peatrma dan huurf tearhkir daalm sautu ktaa braeda pdaa tmpeat ynag beanr. Ssianya bloeh sjaa smebaarngan, kmau tteap bsia mmeabca tnapa msaalah. Hal ini karnea oatk mnauisa tdiak mmeabca seiatp hruuf mleanikan sceara keeslurhuan. Amzanig.
Salah ketik tapi kok kalian bisa baca?
Salah ketik tapi kok kalian bisa baca?
Foto siapakah ini?
Yakin ini foto Albert Einstein?
Coba mundur beberapa langkah kebelakang.
Hayo jadi foto Marilyn Monroe kan?
Diambil dari ketawa.com
Yakin ini foto Albert Einstein?Coba mundur beberapa langkah kebelakang.
Hayo jadi foto Marilyn Monroe kan?
Diambil dari ketawa.com
Memasuki bulan Februari, blog RD di update loh~
Check it out :
Full version Lagu Hati (sumbang-sumbang jadi d), reff lagu Tear dari band legendaris X-Japan dan yang terakhir suara tangisan "Witch" yang membuat bulu kuduk berdiri dari Left 4 Dead.
Selain mp3 blog RD meng-upgrade widget mp3 player ke Yahoo! Media Player. Lebih simple, mudah digunakan, memiliki fitur volume-control dsb serta playlist.
Kemudian hosting file dipindahkan dari mastereducenter.com ke geocities.com. Soalnya mastereducenter hostingnya cuma buat satu tahun, artinya tahun depan ga bisa dipakai lg. Walaupun kapasitasnya jauh lebih besar >_<
Check it out :
Full version Lagu Hati (sumbang-sumbang jadi d), reff lagu Tear dari band legendaris X-Japan dan yang terakhir suara tangisan "Witch" yang membuat bulu kuduk berdiri dari Left 4 Dead.
Selain mp3 blog RD meng-upgrade widget mp3 player ke Yahoo! Media Player. Lebih simple, mudah digunakan, memiliki fitur volume-control dsb serta playlist.
Kemudian hosting file dipindahkan dari mastereducenter.com ke geocities.com. Soalnya mastereducenter hostingnya cuma buat satu tahun, artinya tahun depan ga bisa dipakai lg. Walaupun kapasitasnya jauh lebih besar >_<
Cerita ini saya ambil dari forum domo, di-post-kan oleh fulhamfc. Cerita yang sangat bagus, bikin nangis T_T.
Aku dilahirkan di sebuah dusun pegunungan yang sangat terpencil. Hari demi hari, orang tuaku membajak tanah kering kuning, dan punggung mereka menghadap ke langit. Aku mempunyai seorang adik, tiga tahun lebih muda dariku.
Suatu ketika, untuk membeli sebuah sapu tangan yang mana semua gadis di sekelilingku kelihatannya membawanya, aku mencuri lima puluh sen dari laci ayahku. Ayah segera menyadarinya. Beliau membuat adikku dan aku berlutut di depan tembok, dengan sebuah tongkat bambu di tangannya.
"Siapa yang mencuri uang itu?" Beliau bertanya. Aku terpaku, terlalu takut untuk berbicara. Ayah tidak mendengar siapa pun mengaku, jadi Beliau mengatakan, "Baiklah, kalau begitu, kalian berdua layak dipukul!". Dia mengangkat tongkat bambu itu tingi-tinggi. Tiba-tiba, adikku mencengkeram tangannya dan berkata, "Ayah, aku yang melakukannya!"
Tongkat panjang itu menghantam punggung adikku bertubi-tubi. Ayah begitu marahnya sehingga ia terus menerus mencambukinya sampai Beliau kehabisan nafas. Sesudahnya, Beliau duduk di atas ranjang batu bata kami dan memarahi, "Kamu sudah belajar mencuri dari rumah sekarang, hal memalukan apa lagi yang akan kamu lakukan di masa mendatang? Kamu layak dipukul sampai mati! Kamu pencuri tidak tahu malu!"
Malam itu, ibu dan aku memeluk adikku dalam pelukan kami. Tubuhnya penuh dengan luka, tetapi ia tidak menitikkan air mata setetes pun. Di pertengahan malam itu, saya tiba-tiba mulai menangis meraung-raung. Adikku menutup mulutku dengan tangan kecilnya dan berkata, "Kak, jangan menangis lagi sekarang. Semuanya sudah terjadi."
Aku masih selalu membenci diriku karena tidak memiliki cukup keberanian untuk maju mengaku. Bertahun-tahun telah lewat, tapi insiden tersebut masih kelihatan seperti baru kemarin. Aku tidak pernah akan lupa tampang adikku ketika ia melindungiku. Waktu itu, adikku berusia 8 tahun. Aku berusia 11.
Ketika adikku berada pada tahun terakhirnya di SMP, ia lulus untuk masuk ke SMA di pusat kabupaten. Pada saat yang sama, saya diterima untuk masuk ke sebuah universitas propinsi.
Malam itu, ayah berjongkok di halaman, menghisap rokok tembakaunya, bungkus demi bungkus. Saya mendengarnya memberengut, "Kedua anak kita memberikan hasil yang begitu baik...hasil yang begitu baik...". Ibu mengusap air matanya yang mengalir dan menghela nafas, "Apa gunanya? Bagaimana mungkin kita bisa membiayai keduanya sekaligus?"
Saat itu juga, adikku berjalan keluar ke hadapan ayah dan berkata," Ayah, saya tidak mau melanjutkan sekolah lagi,telah cukup membaca banyak buku". Ayah mengayunkan tangannya dan memukul adikku pada wajahnya. "Mengapa kau mempunyai jiwa yang begitu keparat lemahnya? Bahkan jika berarti saya mesti mengemis di jalanan saya akan menyekolahkan kamu berdua sampai selesai!".
Dan begitu kemudian ia mengetuk setiap rumah di dusun itu untuk meminjam uang. Aku menjulurkan tanganku selembut yang aku bisa ke muka adikku yang membengkak, dan berkata, "Seorang anak laki-laki harus meneruskan sekolahnya; kalau tidak ia tidak akan pernah meninggalkan jurang kemiskinan ini". Aku, sebaliknya, telah memutuskan untuk tidak lagi meneruskan ke universitas.
Siapa sangka keesokan harinya, sebelum subuh datang, adikku meninggalkan rumah dengan beberapa helai pakaian lusuh dan sedikit kacang yang sudah mengering. Dia menyelinap ke samping ranjangku dan meninggalkan secarik kertas di atas bantalku: "Kak, masuk ke universitas tidaklah mudah. Saya akan pergi mencari kerja dan mengirimimu uang". Aku memegang kertas tersebut di atas tempat tidurku, dan menangis dengan air mata bercucuran sampai suaraku hilang. Tahun itu, adikku berusia 17 tahun. Aku 20.
Dengan uang yang ayahku pinjam dari seluruh dusun, dan uang yang adikku hasilkan dari mengangkut semen pada punggungnya di lokasi konstruksi, aku akhirnya sampai ke tahun ketiga (di universitas).
Suatu hari, aku sedang belajar di kamarku, ketika teman sekamarku masuk dan memberitahukan, "Ada seorang penduduk dusun menunggumu di luar sana!". Mengapa ada seorang penduduk dusun mencariku? Aku berjalan keluar, dan melihat adikku dari jauh, seluruh badannya kotor tertutup debu semen dan pasir. Aku menanyakannya, "Mengapa kamu tidak bilang pada teman sekamarku kamu adalah adikku?".
Dia menjawab, tersenyum, "Lihat bagaimana penampilanku. Apa yang akan mereka pikir jika mereka tahu saya adalah adikmu? Apa mereka tidak akan menertawakanmu?".
Aku merasa terenyuh, dan air mata memenuhi mataku. Aku menyapu debu-debu dari adikku semuanya, dan tersekat-sekat dalam kata-kataku, "Aku tidak perduli omongan siapa pun! Kamu adalah adikku apa pun juga! Kamu adalah adikku bagaimana pun penampilanmu..."
Dari sakunya, ia mengeluarkan sebuah jepit rambut berbentuk kupu-kupu. Ia memakaikannya kepadaku, dan terus menjelaskan, "Saya melihat semua gadis kota memakainya. Jadi saya pikir kamu juga harus memiliki satu." Aku tidak dapat menahan diri lebih lama lagi. Aku menarik adikku ke dalam pelukanku dan menangis dan menangis. Tahun itu, ia berusia 20. Aku 23.
Kali pertama aku membawa pacarku ke rumah, kaca jendela yang pecah telah diganti, dan kelihatan bersih di mana-mana. Setelah pacarku pulang, aku menari seperti gadis kecil di depan ibuku. "Bu, ibu tidak perlu menghabiskan begitu banyak waktu untuk membersihkan rumah kita!" Tetapi katanya, sambil tersenyum, "Itu adalah adikmu yang pulang awal untuk membersihkan rumah ini. Tidakkah kamu melihat luka pada tangannya? Ia terluka ketika memasang kaca jendela baru itu.."
Aku masuk ke dalam ruangan kecil adikku. Melihat mukanya yang kurus, seratus jarum terasa menusukku. Aku mengoleskan sedikit saleb pada lukanya dan mebalut lukanya. "Apakah itu sakit?" Aku menanyakannya. "Tidak, tidak sakit. Kamu tahu, ketika saya bekerja di lokasi konstruksi, batu-batu berjatuhan pada kakiku setiap waktu. Bahkan itu tidak menghentikanku bekerja dan..." Ditengah kalimat itu ia berhenti. Aku membalikkan tubuhku memunggunginya, dan air mata mengalir deras turun ke wajahku. Tahun itu, adikku 23. Aku berusia 26.
Ketika aku menikah, aku tinggal di kota. Banyak kali suamiku dan aku mengundang orang tuaku untuk datang dan tinggal bersama kami, tetapi mereka tidak pernah mau. Mereka mengatakan, sekali meninggalkan dusun, mereka tidak akan tahu harus mengerjakan apa.
Adikku tidak setuju juga, mengatakan, "Kak, jagalah mertuamu saja. Saya akan menjaga ibu dan ayah di sini." Suamiku menjadi direktur pabriknya. Kami menginginkan adikku mendapatkan pekerjaan sebagai manajer pada departemen pemeliharaan. Tetapi adikku menolak tawaran tersebut. Ia bersikeras memulai bekerja sebagai pekerja reparasi.
Suatu hari, adikku diatas sebuah tangga untuk memperbaiki sebuah kabel, ketika ia mendapat sengatan listrik, dan masuk rumah sakit. Suamiku dan aku pergi menjenguknya. Melihat gips putih pada kakinya, saya menggerutu, "Mengapa kamu menolak menjadi manajer? Manajer tidak akan pernah harus melakukan sesuatu yang berbahaya seperti ini. Lihat kamu sekarang, luka yang begitu serius. Mengapa kamu tidak mau mendengar kami sebelumnya?"
Dengan tampang yang serius pada wajahnya, ia membela keputusannya. "Pikirkan kakak ipar--ia baru saja jadi direktur, dan saya hampir tidak berpendidikan. Jika saya menjadi manajer seperti itu, berita seperti apa yang akan dikirimkan?"
Mata suamiku dipenuhi air mata, dan kemudian keluar kata-kataku yang sepatah-sepatah: "Tapi kamu kurang pendidikan juga karena aku! Mengapa membicarakan masa lalu?" Adikku menggenggam tanganku. Tahun itu, ia berusia 26 dan aku 29.
Adikku kemudian berusia 30 ketika ia menikahi seorang gadis petani dari dusun itu. Dalam acara pernikahannya, pembawa acara perayaan itu bertanya kepadanya, "Siapa yang paling kamu hormati dan kasihi?" Tanpa bahkan berpikir ia menjawab, "Kakakku."
Ia melanjutkan dengan menceritakan kembali sebuah kisah yang bahkan tidak dapat kuingat. "Ketika saya pergi sekolah SD, ia berada pada dusun yang berbeda. Setiap hari kakakku dan saya berjalan selama dua jam untuk pergi ke sekolah dan pulang ke rumah. Suatu hari, Saya kehilangan satu dari sarung tanganku. Kakakku memberikan satu dari kepunyaannya. Ia hanya memakai satu saja dan berjalan sejauh itu. Ketika kami tiba di rumah, tangannya begitu gemetaran karena cuaca yang begitu dingin sampai ia tidak dapat memegang sumpitnya. Sejak hari itu, saya bersumpah, selama saya masih hidup, saya akan menjaga kakakku dan baik kepadanya."
Tepuk tangan membanjiri ruangan itu. Semua tamu memalingkan perhatiannya kepadaku.
Kata-kata begitu susah kuucapkan keluar bibirku, "Dalam hidupku, orang yang paling aku berterima kasih adalah adikku." Dan dalam kesempatan yang paling berbahagia ini, di depan kerumunan perayaan ini, air mata bercucuran turun dari wajahku seperti sungai.
Aku dilahirkan di sebuah dusun pegunungan yang sangat terpencil. Hari demi hari, orang tuaku membajak tanah kering kuning, dan punggung mereka menghadap ke langit. Aku mempunyai seorang adik, tiga tahun lebih muda dariku.
Suatu ketika, untuk membeli sebuah sapu tangan yang mana semua gadis di sekelilingku kelihatannya membawanya, aku mencuri lima puluh sen dari laci ayahku. Ayah segera menyadarinya. Beliau membuat adikku dan aku berlutut di depan tembok, dengan sebuah tongkat bambu di tangannya.
"Siapa yang mencuri uang itu?" Beliau bertanya. Aku terpaku, terlalu takut untuk berbicara. Ayah tidak mendengar siapa pun mengaku, jadi Beliau mengatakan, "Baiklah, kalau begitu, kalian berdua layak dipukul!". Dia mengangkat tongkat bambu itu tingi-tinggi. Tiba-tiba, adikku mencengkeram tangannya dan berkata, "Ayah, aku yang melakukannya!"
Tongkat panjang itu menghantam punggung adikku bertubi-tubi. Ayah begitu marahnya sehingga ia terus menerus mencambukinya sampai Beliau kehabisan nafas. Sesudahnya, Beliau duduk di atas ranjang batu bata kami dan memarahi, "Kamu sudah belajar mencuri dari rumah sekarang, hal memalukan apa lagi yang akan kamu lakukan di masa mendatang? Kamu layak dipukul sampai mati! Kamu pencuri tidak tahu malu!"
Malam itu, ibu dan aku memeluk adikku dalam pelukan kami. Tubuhnya penuh dengan luka, tetapi ia tidak menitikkan air mata setetes pun. Di pertengahan malam itu, saya tiba-tiba mulai menangis meraung-raung. Adikku menutup mulutku dengan tangan kecilnya dan berkata, "Kak, jangan menangis lagi sekarang. Semuanya sudah terjadi."
Aku masih selalu membenci diriku karena tidak memiliki cukup keberanian untuk maju mengaku. Bertahun-tahun telah lewat, tapi insiden tersebut masih kelihatan seperti baru kemarin. Aku tidak pernah akan lupa tampang adikku ketika ia melindungiku. Waktu itu, adikku berusia 8 tahun. Aku berusia 11.
Ketika adikku berada pada tahun terakhirnya di SMP, ia lulus untuk masuk ke SMA di pusat kabupaten. Pada saat yang sama, saya diterima untuk masuk ke sebuah universitas propinsi.
Malam itu, ayah berjongkok di halaman, menghisap rokok tembakaunya, bungkus demi bungkus. Saya mendengarnya memberengut, "Kedua anak kita memberikan hasil yang begitu baik...hasil yang begitu baik...". Ibu mengusap air matanya yang mengalir dan menghela nafas, "Apa gunanya? Bagaimana mungkin kita bisa membiayai keduanya sekaligus?"
Saat itu juga, adikku berjalan keluar ke hadapan ayah dan berkata," Ayah, saya tidak mau melanjutkan sekolah lagi,telah cukup membaca banyak buku". Ayah mengayunkan tangannya dan memukul adikku pada wajahnya. "Mengapa kau mempunyai jiwa yang begitu keparat lemahnya? Bahkan jika berarti saya mesti mengemis di jalanan saya akan menyekolahkan kamu berdua sampai selesai!".
Dan begitu kemudian ia mengetuk setiap rumah di dusun itu untuk meminjam uang. Aku menjulurkan tanganku selembut yang aku bisa ke muka adikku yang membengkak, dan berkata, "Seorang anak laki-laki harus meneruskan sekolahnya; kalau tidak ia tidak akan pernah meninggalkan jurang kemiskinan ini". Aku, sebaliknya, telah memutuskan untuk tidak lagi meneruskan ke universitas.
Siapa sangka keesokan harinya, sebelum subuh datang, adikku meninggalkan rumah dengan beberapa helai pakaian lusuh dan sedikit kacang yang sudah mengering. Dia menyelinap ke samping ranjangku dan meninggalkan secarik kertas di atas bantalku: "Kak, masuk ke universitas tidaklah mudah. Saya akan pergi mencari kerja dan mengirimimu uang". Aku memegang kertas tersebut di atas tempat tidurku, dan menangis dengan air mata bercucuran sampai suaraku hilang. Tahun itu, adikku berusia 17 tahun. Aku 20.
Dengan uang yang ayahku pinjam dari seluruh dusun, dan uang yang adikku hasilkan dari mengangkut semen pada punggungnya di lokasi konstruksi, aku akhirnya sampai ke tahun ketiga (di universitas).
Suatu hari, aku sedang belajar di kamarku, ketika teman sekamarku masuk dan memberitahukan, "Ada seorang penduduk dusun menunggumu di luar sana!". Mengapa ada seorang penduduk dusun mencariku? Aku berjalan keluar, dan melihat adikku dari jauh, seluruh badannya kotor tertutup debu semen dan pasir. Aku menanyakannya, "Mengapa kamu tidak bilang pada teman sekamarku kamu adalah adikku?".
Dia menjawab, tersenyum, "Lihat bagaimana penampilanku. Apa yang akan mereka pikir jika mereka tahu saya adalah adikmu? Apa mereka tidak akan menertawakanmu?".
Aku merasa terenyuh, dan air mata memenuhi mataku. Aku menyapu debu-debu dari adikku semuanya, dan tersekat-sekat dalam kata-kataku, "Aku tidak perduli omongan siapa pun! Kamu adalah adikku apa pun juga! Kamu adalah adikku bagaimana pun penampilanmu..."
Dari sakunya, ia mengeluarkan sebuah jepit rambut berbentuk kupu-kupu. Ia memakaikannya kepadaku, dan terus menjelaskan, "Saya melihat semua gadis kota memakainya. Jadi saya pikir kamu juga harus memiliki satu." Aku tidak dapat menahan diri lebih lama lagi. Aku menarik adikku ke dalam pelukanku dan menangis dan menangis. Tahun itu, ia berusia 20. Aku 23.
Kali pertama aku membawa pacarku ke rumah, kaca jendela yang pecah telah diganti, dan kelihatan bersih di mana-mana. Setelah pacarku pulang, aku menari seperti gadis kecil di depan ibuku. "Bu, ibu tidak perlu menghabiskan begitu banyak waktu untuk membersihkan rumah kita!" Tetapi katanya, sambil tersenyum, "Itu adalah adikmu yang pulang awal untuk membersihkan rumah ini. Tidakkah kamu melihat luka pada tangannya? Ia terluka ketika memasang kaca jendela baru itu.."
Aku masuk ke dalam ruangan kecil adikku. Melihat mukanya yang kurus, seratus jarum terasa menusukku. Aku mengoleskan sedikit saleb pada lukanya dan mebalut lukanya. "Apakah itu sakit?" Aku menanyakannya. "Tidak, tidak sakit. Kamu tahu, ketika saya bekerja di lokasi konstruksi, batu-batu berjatuhan pada kakiku setiap waktu. Bahkan itu tidak menghentikanku bekerja dan..." Ditengah kalimat itu ia berhenti. Aku membalikkan tubuhku memunggunginya, dan air mata mengalir deras turun ke wajahku. Tahun itu, adikku 23. Aku berusia 26.
Ketika aku menikah, aku tinggal di kota. Banyak kali suamiku dan aku mengundang orang tuaku untuk datang dan tinggal bersama kami, tetapi mereka tidak pernah mau. Mereka mengatakan, sekali meninggalkan dusun, mereka tidak akan tahu harus mengerjakan apa.
Adikku tidak setuju juga, mengatakan, "Kak, jagalah mertuamu saja. Saya akan menjaga ibu dan ayah di sini." Suamiku menjadi direktur pabriknya. Kami menginginkan adikku mendapatkan pekerjaan sebagai manajer pada departemen pemeliharaan. Tetapi adikku menolak tawaran tersebut. Ia bersikeras memulai bekerja sebagai pekerja reparasi.
Suatu hari, adikku diatas sebuah tangga untuk memperbaiki sebuah kabel, ketika ia mendapat sengatan listrik, dan masuk rumah sakit. Suamiku dan aku pergi menjenguknya. Melihat gips putih pada kakinya, saya menggerutu, "Mengapa kamu menolak menjadi manajer? Manajer tidak akan pernah harus melakukan sesuatu yang berbahaya seperti ini. Lihat kamu sekarang, luka yang begitu serius. Mengapa kamu tidak mau mendengar kami sebelumnya?"
Dengan tampang yang serius pada wajahnya, ia membela keputusannya. "Pikirkan kakak ipar--ia baru saja jadi direktur, dan saya hampir tidak berpendidikan. Jika saya menjadi manajer seperti itu, berita seperti apa yang akan dikirimkan?"
Mata suamiku dipenuhi air mata, dan kemudian keluar kata-kataku yang sepatah-sepatah: "Tapi kamu kurang pendidikan juga karena aku! Mengapa membicarakan masa lalu?" Adikku menggenggam tanganku. Tahun itu, ia berusia 26 dan aku 29.
Adikku kemudian berusia 30 ketika ia menikahi seorang gadis petani dari dusun itu. Dalam acara pernikahannya, pembawa acara perayaan itu bertanya kepadanya, "Siapa yang paling kamu hormati dan kasihi?" Tanpa bahkan berpikir ia menjawab, "Kakakku."
Ia melanjutkan dengan menceritakan kembali sebuah kisah yang bahkan tidak dapat kuingat. "Ketika saya pergi sekolah SD, ia berada pada dusun yang berbeda. Setiap hari kakakku dan saya berjalan selama dua jam untuk pergi ke sekolah dan pulang ke rumah. Suatu hari, Saya kehilangan satu dari sarung tanganku. Kakakku memberikan satu dari kepunyaannya. Ia hanya memakai satu saja dan berjalan sejauh itu. Ketika kami tiba di rumah, tangannya begitu gemetaran karena cuaca yang begitu dingin sampai ia tidak dapat memegang sumpitnya. Sejak hari itu, saya bersumpah, selama saya masih hidup, saya akan menjaga kakakku dan baik kepadanya."
Tepuk tangan membanjiri ruangan itu. Semua tamu memalingkan perhatiannya kepadaku.
Kata-kata begitu susah kuucapkan keluar bibirku, "Dalam hidupku, orang yang paling aku berterima kasih adalah adikku." Dan dalam kesempatan yang paling berbahagia ini, di depan kerumunan perayaan ini, air mata bercucuran turun dari wajahku seperti sungai.
Selamat Hari Raya Imlek bagi teman-teman yang merayakannya. Semoga di tahun baru ini kita semua diberi kesehatan kemakmuran dan kebahagiaan. Seperti ucapan chinese "Gong Xi Fat Choi".
Guess who?Pada posting yang lalu saya sudah memperlihatkan foto-foto imut dari Luna Online. Sekarang saya perlihatkan Animasi Luna Online yang bakal bikin anda tertawa, gemes dan senyum-senyum sendiri.
Very very cute lol
http://www.youtube.com/watch?v=SXIy7Q3uRyQ
Aku sekarang main game luar, Luna Online dengan grafis yang super cute~ Iseng-iseng capek leveling, saya ajak Yanagi (namanya Yuki peranakan Chinese + Japanese) foto-foto iseng.
Char saya dengan nick wend, adalah seorang elf. Bangsa yang terkenal dengan umur yang panjang namun statis. Penampilannya mirip manusia namun memiliki telinga yang agak panjang. Sedangkan Yuki dengan charnya Yanagi adalah human. Yha kamu tahu lah apa itu human. Haha
Kemudian dibelakang wend kalian bisa lihat ada tali. Ops itu bukan tali BH itu tali balon. Hahaha . . . Dan dibelakang Yanagi ada sayap.
Di Luna pada saat mencapai lvl 24 akan diberi Quest untuk bisa terbang (uhm cuma melayang sedikit dari tanah sih). Nah equipment untuk terbang itu ada beberapa jenis, sayap burung merpati, sayap burung gagak, pesawat terbang atau balon. Kebetulan aku ambil salah Quest dapatnya balon. Hahaha tapi imut imut juga ^.^
So yang ingin gabung main kunjungi www.luna.runup.com.sg. Karena merupakan game luar, chatnya pun kebanyakan dalam bahasa inggris, tapi saya lagi ngumpulin anak-anak indo yang main Luna untuk membentuk guild. Jadi bisa bebas pake bahasa indo.
Walaupun gitu bahasa inggris orang singapur kebanyakan hancur kok. Hahaha. . .
Kalian pasti bilang "GYAAAAAAA~ LUCU NYAAAAA~". Hahaha
Foto pertama "Smile"
Kiri Yanagi dan kanan WendWaduh dia malah love love gitu
Foto kedua "Sinis"
Tampang penjahat.Foto ketiga "Mwach"
Duh mesranya hahaha.Foto keempat "Hi"
"Hi semua, nari yuk"Foto kelima "Nari"
Ciyattt~Foto keenam "Nari"
"Balonku ada tiga, rupa rupa warnanya . . ."Penasaran dan ingin gabung dengan kita-kita? Download aja di www.luna.runup.com.sg
"Saya berdoa meminta kekuatan --
dan Allah memberikan saya kesulitan
kesulitan untuk membuat saya kuat.
Saya berdoa meminta hikmat --
dan Allah memberikan masalah
masalah untuk dipecahkan.
Saya berdoa meminta kemakmuran --
dan Allah memberikan saya otak dan
otot untuk bekerja.
Saya berdoa meminta keberanian --
dan Allah memberikan saya tantangan
untuk diatasi.
Saya berdoa meminta cinta --
dan Allah memberikan kesempatan.
Saya tidak menerima apapun yang
saya minta -- saya menerima segala
sesuatu yang saya perlukan.
Doa saya telah Ia jawab."
--Michael Job--
dan Allah memberikan saya kesulitan
kesulitan untuk membuat saya kuat.
Saya berdoa meminta hikmat --
dan Allah memberikan masalah
masalah untuk dipecahkan.
Saya berdoa meminta kemakmuran --
dan Allah memberikan saya otak dan
otot untuk bekerja.
Saya berdoa meminta keberanian --
dan Allah memberikan saya tantangan
untuk diatasi.
Saya berdoa meminta cinta --
dan Allah memberikan kesempatan.
Saya tidak menerima apapun yang
saya minta -- saya menerima segala
sesuatu yang saya perlukan.
Doa saya telah Ia jawab."
--Michael Job--
Diambil dari artikel "Pedang Roh" edisi 58, jurnal/buletin theologi tribulanan yang diedarkan secara gratis oleh GITS(Graphe International Thelogical Seminary). Saat ini telah online dan dapat di download :
www.graphe-ministry.org/pedang_roh.html
Pada Pedang Roh edisi 58, mengulas tentang akhir jaman, bagaimana lucifer menguasai dunia lewat "One World Economy" nya, disertai fakta-fakta dan kutipan ayat-ayat pada alkitab.
Mungkin ada yang berpikir ini konyol, tetapi saya sarankan anda baca saja, jika ini tidak terbukti benar anda boleh menertawakannya dan anggap ini sebagai lawakan, tetapi.. jika anda melihat tanda-tanda pada dunia yang mengarah ke sana.. anda harus bersiap-siap.. siap-siap bagaimana? Mencari jalan ke surga tentunya. Hayo....
download pedang roh 58 di sini dalam bentuk pdf.
www.graphe-ministry.org/pedang_roh.html
Pada Pedang Roh edisi 58, mengulas tentang akhir jaman, bagaimana lucifer menguasai dunia lewat "One World Economy" nya, disertai fakta-fakta dan kutipan ayat-ayat pada alkitab.
Mungkin ada yang berpikir ini konyol, tetapi saya sarankan anda baca saja, jika ini tidak terbukti benar anda boleh menertawakannya dan anggap ini sebagai lawakan, tetapi.. jika anda melihat tanda-tanda pada dunia yang mengarah ke sana.. anda harus bersiap-siap.. siap-siap bagaimana? Mencari jalan ke surga tentunya. Hayo....
download pedang roh 58 di sini dalam bentuk pdf.
Dalam rangka mempersiapkan murid didik menghadapi UAN yang jatuh pada 27 April 2009. Pusat Pendidikan Master memberikan kelas intensif. Yaitu kelas khusus persiapan UAN SMP. Dimana terdapat enam pertemuan setiap minggu (ya hanya satu hari istirahat). Satu pertemuannya berlangsung selama 90 menit.
Dan kebetulan tahun lalu dan juga tahun ini saya diserahi tugas untuk mengasuh mata pelajaran fisika. Ya, mata pelajaran yang cukup sulit (dulu saya sendiri tidak begitu kuasai sebenarnya. psttt jgn kasih tau siapa-siapa).
Heran setelah mengajar cukup lama (uhm empat atau lima tahun), saya mulai mengerti bahwa fisika itu gampang dan mudah.
Ah yang bikin saya stress, bahwa ada rencana kelas intensif tahun ini bakal menjadi dua kelas. Yang artinya kesibukan dua kali lipat (tentu saja bayarannya juga dua kali lipat sich). Beban mental yang berat, dimana keberhasilan setiap peserta adalah tanggung jawab para pengasuhnya. Huhuhuhu. . . .
Semoga kelas intensif tahun ini sukses seperti tahun kemarin. Sampai ada orang tua peserta yang datang mengucapkan terima kasih atas bimbingan yang diberikan selama kelas intensif berlangsung dengan muka berseri-seri karena hasil UAN anaknya benar-benar memuaskan. Amin~
Dan kebetulan tahun lalu dan juga tahun ini saya diserahi tugas untuk mengasuh mata pelajaran fisika. Ya, mata pelajaran yang cukup sulit (dulu saya sendiri tidak begitu kuasai sebenarnya. psttt jgn kasih tau siapa-siapa).
Heran setelah mengajar cukup lama (uhm empat atau lima tahun), saya mulai mengerti bahwa fisika itu gampang dan mudah.
Ah yang bikin saya stress, bahwa ada rencana kelas intensif tahun ini bakal menjadi dua kelas. Yang artinya kesibukan dua kali lipat (tentu saja bayarannya juga dua kali lipat sich). Beban mental yang berat, dimana keberhasilan setiap peserta adalah tanggung jawab para pengasuhnya. Huhuhuhu. . . .
Semoga kelas intensif tahun ini sukses seperti tahun kemarin. Sampai ada orang tua peserta yang datang mengucapkan terima kasih atas bimbingan yang diberikan selama kelas intensif berlangsung dengan muka berseri-seri karena hasil UAN anaknya benar-benar memuaskan. Amin~
People live people die
People laugh people cry
People forget, but never will i
I wont forget all bout you
People laugh people cry
People forget, but never will i
I wont forget all bout you
Hari minggu kemarin, saya dan Adi iseng-iseng window shopping di Ayani Megamall (hmp bukan window shopping sich, cuci mata tepatnya).
Dan menemukan hal yang sangat memalukan bagi pusat belanja termegah saat ini di Pontianak (atau cuma pihak tertentu yang harus dipermalukan?). Cek foto di bawah ini.
Apa yang salah dengan foto diatas? Bagi yang menyadarinya silahkan tertawa.
Dan menemukan hal yang sangat memalukan bagi pusat belanja termegah saat ini di Pontianak (atau cuma pihak tertentu yang harus dipermalukan?). Cek foto di bawah ini.
Apa yang salah dengan foto diatas? Bagi yang menyadarinya silahkan tertawa.I've been playing Romance of Three Kingdom XI (RTK XI) a while now.
My warrior never win duel with Lu Bu no matter how tough they were and no matter how hard Lu Bu had been injured before, and it makes me believe more and more that the mightiest warrior ever was Lu Bu.
Unfortunately, he was not intellectual. Easy to fall under any strategic plan.
Historically (taken from wikipedia), Lu Bu started his career as the Chief Secretary under Bingzhou (并州) Governor Ding Yuan. In 189, Ding Yuan led his troops into Luoyang to assist General-in-Chief He Jin to eliminate the powerful eunuch faction. However, He Jin was soon assassinated and the bloody clash between the eunuchs and government officials that ensued saw the capital plunged into chaos.
Dong Zhuo, another warlord summoned into Luoyang by He Jìn, quickly seized control. Under the enticement from this rising power, Lu Bu soon defected. He severed his former master's head and brought it to Dong Zhuo as a gesture of allegiance. The duo then swore to be father and son.
My warrior never win duel with Lu Bu no matter how tough they were and no matter how hard Lu Bu had been injured before, and it makes me believe more and more that the mightiest warrior ever was Lu Bu.
Unfortunately, he was not intellectual. Easy to fall under any strategic plan.
Historically (taken from wikipedia), Lu Bu started his career as the Chief Secretary under Bingzhou (并州) Governor Ding Yuan. In 189, Ding Yuan led his troops into Luoyang to assist General-in-Chief He Jin to eliminate the powerful eunuch faction. However, He Jin was soon assassinated and the bloody clash between the eunuchs and government officials that ensued saw the capital plunged into chaos.
Dong Zhuo, another warlord summoned into Luoyang by He Jìn, quickly seized control. Under the enticement from this rising power, Lu Bu soon defected. He severed his former master's head and brought it to Dong Zhuo as a gesture of allegiance. The duo then swore to be father and son.
To consolidate his power, Dong Zhuo placed upon the throne a puppet emperor and moved the capital west to Chang'an. These acts, coupled with his tyrannical and cruel ways, angered many and the threat of assassination was ever present. For his personal safety, Dong Zhuo relied heavily on Lü Bu, who had by then been promoted to Knight General (中郎將). The son would be seen beside the father almost all the time.
However, in his frequent bouts of temper Dong Zhuo would hurl a halberd at Lü Bu. Although the agile Lü Bu could easily dodge these throws, and Dong Zhuo's fury dissipated quickly, Lü Bu nonetheless bore a furtive displeasure against his adoptive father. Furthermore, when entrusted to guard the residence of Dong Zhuo, Lü Bu began an amorous affair with one of Dǒng Zhuò's concubines. For this he was constantly in fear of being discovered.
In 192, encouraged by Imperial Minister of the Interior Wang Yun, Lü Bu finally made up his mind to murder Dong Zhuo. Bringing along a dozen trusted men, including Cavalry Captain Li Su, Lü Bu greeted Dong Zhuo at the palace gate. When Li Su stepped up and stabbed Dong Zhuo, the warlord cried out for his son. But saying "This is an imperial order," Lü Bu delivered the final blow.
For further information visit http://wikipedia.org
Back to the game, i was curious about making my own force. So i created my own officers which was very very imbalance (every stats was at 99). But still i tasted failure, my force was entirely wiped out by Dong Zhuo's force.
Argh~
I usually don't dream when i slept, but sometimes i just dreamed. Like this morning.
I wonder why i dreamed about 'her'. It's been years since the last i saw her, it was on our high school's graduation party. She's one of my childhood friends, yet my neighbor. Her house was right in front of mine. We played together a lot.
But when we're teens. Things get complicated, bit by bit we separated by invincible wall. Rarely talked, even rarely met.
Ah i missed her.
Postingan Lebih Baru Postingan Lama Beranda
Langganan:
Postingan (Atom)
